Sabtu, 16 Oktober 2010

Tolong Rusak Wajahku


Seorang pria terluka dalam sebuah kebakaran ketika ia berusaha menyelamatka orangtuanya dari rumah yang terbakar itu. Dia tidak berhasil menyelamatkan orangtuanya. Mereka meninggal dunia. Namun karena kebakaran tersebut, wajah pria tersebut rusak. Pria ini secara salah menafsirkan penderitaannya sebagai hukuman Tuhan. Pria ini tidak mau bertemu dengan siapapun – bahkan istrinya sendiri.
Istrinya pergi ke Dr. Maltz, seorang ahli bedah plastik untuk mencari pertolongan. Ia memberitahu wanita ini untuk tidak perlu khawatir.
“Saya dapat memperbaiki wajahnya,” demikian katanya.
Tetapi istri pria tersebut tidak menyambut kabar tersebut dengan gembira. Suaminya berkali-kali menolak pertolongan apapun. Ia tahu suaminya akan menolaknya lagi.
Lalu mengapa wanita ini mengunjungi Dr. Maltz?
“ Saya mau anda merusak wajah saya supaya saya serupa dengannya! Jika saya bisa merasakan penderitaannya, mungkin ia akan membiarkan saya kembali dalam hidupnya.”
Dr. Malz terkejut. Ia menolak permintaan wanita itu, tetapi ia begitu terharu oleh cinta wanita itu sehingga ia pergi dan berbicara kepada suaminya. Ia mengetuk pintu kamar tidur pria itu, sambil berbicara dengan keras, “ Saya seorang ahli bedah plastik, dan saya ingin anda tahu bahwa saya dapat memperbaiki wajah anda.”
Tidak ada jawaban.
“Keluarlah…!” lalu tidak ada suara lagi.
Dengan masih bebicara di depan pintu, Dr. Maltz bercerita tentang usul istrinya.
“ Istri anda meminta saya supaya saya merusak wajahnya, membuat wajahnya sama seperti wajah anda dengan harapan bahwa anda akan membiarkannya kembali dalam hidup anda. Begitu besar cintanya kepada anda.”
Keadaan hening sesaat, dan kemudian, dengan sangat perlahan, gagang pintu mulai bergerak.
Tahukah anda, sama seperti perasaan istri pria itu, demikian juga perasaan Tuhan terhadap kita. Tetapi yang Ia lakukan bukan sekedar ingin wajahnya sama seperti kita, tetapi Ia mengambil semua keburukan kita, semua dosa dan salah kita, semua sakit dan derita kita, Ia mati di kayu salib untuk kita. Hal itu Yesus lakukan karena Ia senang dan ingin bersama-sama dengan kita.
Apakah anda mau membuka hati anda bagi Dia? Yesus menantikan anda untuk membuka puntu hati anda bagi-Nya saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar